Setelah serangan stroke, minum obat secara teratur dan sesuai anjuran dokter adalah salah satu hal terpenting untuk mencegah stroke berulang dan membantu proses pemulihan. Di sinilah peran keluarga sangat krusial. Kepatuhan minum obat adalah ketika pasien mengonsumsi obat persis seperti yang diresepkan: dosisnya, waktunya, dan lamanya.
Mengapa Pasien Pasca Stroke Sering Sulit Patuh Minum Obat?
Ada beberapa tantangan yang sering dihadapi pasien pasca stroke:
- Masalah Memori: Kerusakan otak akibat stroke dapat menyebabkan pasien sering lupa jadwal atau dosis obat.
- Gangguan Fisik: Kesulitan membuka botol obat, mengeluarkan pil, atau bahkan menelan obat.
- Perasaan "Sudah Sembuh": Pasien merasa kondisinya sudah membaik, sehingga berpikir tidak perlu lagi minum obat.
- Obat Terlalu Banyak: Melihat banyak jenis obat dengan jadwal yang berbeda bisa membuat pasien bingung dan kewalahan.
- Depresi/Stres: Kondisi emosional yang buruk sering membuat pasien kehilangan motivasi untuk mengurus diri sendiri, termasuk minum obat.
5 Cara Keluarga Mendukung Kepatuhan Minum Obat
Keluarga adalah "asisten medis" utama di rumah. Berikut adalah langkah-langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:
- Buat Sistem Pengingat yang Visual
Jangan hanya mengandalkan ingatan pasien. Buatlah sistem yang mudah dilihat:
- Kotak Obat Mingguan (Pill Box Organizer): Beli kotak obat yang memiliki sekat untuk 7 hari atau bahkan waktu minum (pagi, siang, malam). Isi kotak ini di awal minggu oleh Caregiver, dan biarkan pasien mengambil dari kotak tersebut.
- Daftar Cek Obat: Tempel daftar obat, dosis, dan jadwal di tempat yang mudah dilihat (misalnya di pintu kulkas). Pasien atau Caregiver bisa mencentang setiap kali obat sudah diminum.
- Pengingat Digital: Gunakan alarm di ponsel, tablet, atau jam tangan. Atur alarm yang berbunyi saatnya minum obat.
- Sederhanakan Waktu dan Proses Minum Obat
Jika pasien mengalami kesulitan fisik, bantu mereka:
- Bantu Membuka Kemasan: Siapkan obat di dekat pasien dan buka segel atau tutup botolnya terlebih dahulu agar pasien tidak perlu berjuang dengan kemasan.
- Jadikan Rutinitas: Kaitkan jadwal minum obat dengan aktivitas rutin yang pasti dilakukan, seperti: segera setelah sarapan, bersamaan dengan sikat gigi, atau sebelum menonton berita malam.
- Konsultasi Jika Sulit Menelan: Jika pasien sulit menelan, tanyakan kepada apoteker atau dokter apakah obat tersebut boleh digerus, dicampur dengan makanan lembut, atau jika ada bentuk obat cair yang tersedia. Jangan pernah menggerus obat tanpa izin dokter!
- Pahami dan Catat Efek Samping
Obat pasca stroke mungkin memiliki efek samping yang membuat pasien enggan minum.
- Dengarkan Keluhan Pasien: Jika pasien mengeluh pusing, mual, atau lemas setelah minum obat, jangan abaikan. Catat keluhan tersebut.
- Bicaralah dengan Dokter: Segera sampaikan keluhan ini kepada dokter pada kunjungan berikutnya. Dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis atau mengganti jenis obat agar pasien lebih nyaman dan termotivasi untuk patuh.
- Edukasi Ulang Mengenai Pentingnya Obat
Pasien perlu diingatkan mengapa mereka minum obat, bukan hanya kapan harus minumum
- Jelaskan Fungsi Sederhana: Jelaskan fungsi obat dengan bahasa awam. "Obat ini untuk menjaga tekanan darah/kolesterol agar pembuluh darah Bapak/Ibu tetap lancar dan tidak ada stroke lagi."
- Fokus pada Pencegahan: Tekankan bahwa obat ini adalah investasi jangka panjang untuk mencegah bencana di masa depan (stroke berulang).
- Libatkan Pasien dalam Pengambilan Keputusan
Meskipun membutuhkan bantuan, pasien harus tetap merasa memegang kendali atas perawatan mereka.
- Berikan Pilihan: Libatkan pasien dalam memilih tempat meletakkan kotak obat atau jenis makanan pendamping minum obat (misalnya, air putih, jus, atau yoghurt).
- Tinjauan Berkala: Ajak pasien meninjau daftar obat bersama Caregiver setiap bulan. Ini membantu mereka tetap terlibat dan memahami rejimen pengobatan.
Dengan dukungan yang terstruktur, sabar, dan penuh kasih sayang dari keluarga, kepatuhan minum obat pada pasien pasca stroke dapat meningkat secara signifikan, yang berarti peluang pemulihan yang lebih baik dan hidup yang lebih sehat.